Yahoo! Perusahaan Raksasa yang Bangkrut dan Dijual Murah

Yahoo! Salah satu perusahaan media asal Amerika yang dulu sangat besar dan sempat mengalami kemajuannya pada era tahun 2006. Saat itu, Yahoo! bahkan sempat punya peluang membeli dan mengakuisisi perusahaan lain seperti Google, Facebook, Youtube, bahkan hingga Skype. Namun sayangnya semua itu terlambat!


Banyak orang yang mempertanyakan alasan Yahoo! yang sebesar itu bisa mengalami kemunduran dan bahkan harus dijual pada Verizon. Jawabannya adalah krisis identitas! Sebagai pembanding saja, Google adalah mesin pencari, facebook sosial media, Intel pembuat prosesor, eBay dikenal dengan lelangnya dan microsoft pembuat OS windows.

Lalu apa itu Yahoo!? Sebagian orang akan bingung menyebut mereka karena Yahoo! dikenal sebagai layanan email, mesin pencari, bahkan tempat berita. Namun semuanya ketinggalan jauh oleh Google yang sangat fokus mengembangkan produknya.

Yahoo! dan Google adalah 2 perusahaan yang sejenis, namun sayangnya keduanya bernasib berbeda. Google yang sangat aktif berhasil kaya raya dengan produknya semacam Adwords, android, youtube, dan berbagai produk terbaru mereka yang mengundang banyak pengiklan untuk memberikan uangnya. Namun Yahoo! bisa dibilang terlalu pasif dengan mengandalkan website miliknya yang lama-kelamaan dianggap usang dan ketinggalan jaman.


Jeff Mallet, Terry Semel, Jerry Yang, Sue Decker, Carol Bartz dan Marissa Mayer nama-nama CEO Yahoo! yang diharapkan bisa menyelamatkan perusahaan ini, namun ternyata nihil. Marissa yang sebelumnya sudah 13 tahun di Google sebelumnya, bahkan tidak bisa berbuat banyak saat tahun 2012 dibajak oleh Yahoo!.

Yahoo! telah resmi dijual kepada Verizon dengan biaya yang sangat murah yaitu US$4,48 miliar. Dengan adanya teken kontrak penjualan ini artinya Yahoo! bukanlah Yahoo! yang dulu, mereka hanyalah anak perusahaan dari Verizon.