Ketika Sri Mulyani Menjadi Menteri Keuangan Indonesia, Lagi

Sri Mulyani menjadi menteri keuangan lagi di kabinet Presiden Joko Widodo tahun 2016, ini adalah salah satu berita paling panas yang sedang heboh di Indonesia, bahkan dunia. Berita yang berkaitan dengan pengangkatan Sri Mulyani menjadi menteri keuangan dan kemundurannya dari bank dunia menjadi topik yang banyak diperincangkan oleh khalayak umum di dunia nyata maupun dunia maya. Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D. (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962) sebelumnya pernah menjabat menteri keuangan di masa presiden SBY (2008), namun dengan adanya kasus bank Century, dia memilih untuk mengundurkan diri dan malah menjabat di bank dunia.


Sejak pengumuman Reshuffle kabinet jilid 2 kemarin, banyak kabar yang berhembus di masyarakat dengan pencopotan para menteri yang digantikan denga menteri baru. Salah satu yang paling heboh adalah pengangkatan Sri Mulyani, seorang wanita yang disebut-sebut menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia pada 2008 silam.

Sebenarnya apa alasan Sri Mulyani mau menjadi menteri keuangan lagi? Padahal jabatannya di bank dunia sudah sangat nyaman. Menurut beberapa sumber media berita, keputusannya ini dikarenakan oleh 2 hal, yaitu permintaan dari Presiden Jokowi dan karena dia merasa terhormat dengan permintaan orang nomor 1 di Indonesia ini. Namun ada beberapa gosip yang mengatakan bahwa keputusan Sri Mulyani mau menerima permintaan Presiden dikarenakan faktor Abu Rizal Bakrie yang sudah tidak menjadi ketua umum Golkar, yah mereka katanya kurang harmonis, entahlah.

Berita yang heboh ini bahkan ditambah lagi dengan surat dari presiden bank dunia, Jing Yom Kim yang isinya adalah sebagai berikut :  

"Sri Mulyani Indrawati telah memberitahu saya bahwa Presiden Joko Widodo memintanya untuk kembali ke Indonesia sebagai Menteri Keuangan, efektif dengan segera.

Saya menyampaikan berita ini dengan kebanggaan sekaligus kesedihan. Sri Mulyani mendapat penghormatan yang sepenuhnya dari manajemen, staf, dan para pemegang saham, dan sementara kami akan kehilangan seorang pemimpin yang menjadi salah satu pendukung terkuat bagi masyarakat miskin, kami juga mengagumi keputusan Sri Mulyani untuk melayani negara sekali lagi.

Siapapun yang telah menghabiskan waktu dengan Sri Mulyani pasti tahu cintanya yang mendalam terhadap Indonesia.  Sebelum bergabung dengan Bank Dunia sebagai Managing Director pada 2010, dia menjabat sebagai Menteri Keuangan periode 2005-2010, dan sempat pula menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Negara (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Pada 2008-2009, Sri Mulyani merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sementara pada 2002-2004 dipercaya sebagai Direktur Eksekutif dan jajaran Dewan IMF.

Komitmen Sri Mulyani dalam pelayanan publik yang sangat teladan, dan reputasinya sebagai pegiat reformasi yang menyerukan perlawanan terhadap korupsi di Indonesia, membuatnya menjadi sosok yang dicintai di kalangan masyarakat Indonesia.

Sebagai Managing Director and Chief Operating Officer Bank Dunia, Sri Mulyani bertanggung jawab atas operasional bank di seluruh dunia. Dia melayani institusi dan sejumlah negara mitra dengan keahlian penuh, memastikan Bank Dunia tak kehilangan fokus klien, bahkan ketika kami mengalami pergeseran besar pertama pada model operasional dalam satu generasi.

Pada kenyataannya, kami membuat beberapa perubahan yang signifikan, kami memberikan lebih dari US$160 miliar pada komitmen The International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan International Development Association (IDA), selama empat tahun fiskal terakhir.

Ini merupakan prestasi dari para staf kami yang luar biasa dan berdedikasi. Hal itu juga tentunya prestasi bagi Sri Mulyani, karena telah menjadi pelaksana yang efektif terhadap kinerja operasional Bank Dunia. Sri Mulyani adalah teman sejati Grup Bank Dunia. Keahlian yang mendalam dan pengetahuan yang dimiliki oleh Sri Mulyani telah menginspirasi para staf di seluruh dunia.

Selain perannya sebagai Chief Operating Officer, Sri Mulyani juga memimpin negosiasi IDA, melindungi negara-negara termiskin di dunia dalam 17threplenishment dengan rekor pendanaan mencapai US$52 miliar pada 2013, bahkan di tengah tantangan fiskal mereka sendiri.

Sepanjang berlangsung 18 diskusi IDA, Sri Mulyani telah mempelopori tujuan Bank Dunia untuk berinovasi dan meningkatkan sumber daya sehingga kontribusi pemegang saham akan memiliki dampak yang lebih besar. Secara khusus, dia memimpin pertemuan Deputi IDA di Myanmar dengan sangat sukses pada awal musim panas lalu.

Saya mengagumi Sri Mulyani atas kemampuannya menciptakan budaya kolaborasi. Hal itu telah membantu kami untuk berkompromi di antara para pemegang saham dan debitur yang memiliki latar belakang beragam, pada berbagai isu yang menantang.

Secara pribadi, saya mengandalkan nasihat yang bijaksana dan saran berwawasan dari Sri Mulyani, saya akan merasa sangat kehilangan suaranya dalam Tim Manajemen Senior.

Pengaruh Sri Mulyani tak akan berakhir dengan kepergiannya. Kontribusinya terhadap perkembangan arah masa depan cukup penting untuk diskusi dengan pemegang saham tentang arah strategis Bank Dunia di masa depan. Sudut pandangnya terhadap kebutuhan klien di tengah perubahan dalam konteks global, telah membantu membentuk strategi agar Grup Bank Dunia menjadi lebih baik dan lebih besar.

Hal yang juga menggembirakan untuk diketahui adalah Bank Dunia akan terus bekerja sama dengan Sri Mulyani dengan peran barunya sebagai Menteri Keuangan. Dia akan menjadi mitra yang berniai di negara yang sangat berpengaruh terhadap masa depan Asia.

Ke depan, kami akan terus membantu Indonesia melaksanakan reformasi penting yang saat ini sudah berlangsung. Indonesia sangat berfokus untuk mengakhiri kemiskinan serta mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi melalui percepatan pembangunan.

Misi Indonesia sangat terkait dengan misi Bank Dunia. Saya tahu bahwa prioritas tertinggi Presiden Jokowi adalah program reformasi yang sedang berlangsung, dan kembalinya Sri Mulyani akan meningkatkan kepercayaan dalam kinerja Indonesia dan akan sangat penting untuk mendorong transparansi.

Saya telah meminta Kyle Peters, Senior Vice President, Operations, untuk memikul tanggung jawab Sri Mulyani, dan akan segera efektif. Kyle telah bekerja sama dengan Sri Mulyani selama 3,5 tahun, dan saya memiliki keyakinan besar terhadap kemampuannya untuk memastikan pengawasan yang kuat dari operasional yang kompleks dan memuluskan diskusi lanjutan IDA.

Kami akan mulai segera mencari pengganti Sri Mulyani, dan sementara tidak ada orang lain seperti dia, kami berharap dapat merekrut calon pengganti dengan kaliber yang sama.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Sri Mulyani atas persahabatannya, kepemimpinannya, nasihat, dan dukungan yang tak kenal lelah dalam memastikan bahwa Grup Bank Dunia memberikan semua semampunya untuk negara-negara mitra kita dan pihak yang layak dilayani.

Saya yakin kalian akan bergabung dengan saya untuk berharap Sri Mulyani sukses sekembalinya dia ke Indonesia untuk membantu Presiden Jokowi menjalankan agenda penting.".
Hebat bukan?!

Baru beberapa saat Sri Mulyani dilantik, bursa effect mengalami peningkatan yang terbilang sangat signifikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat dengan pesat mendorong banyak investor masuk ke Indonesia, mengagumkan. Namun Sri Mulyani sendiri juga harus siap dengan segala macam PR yang ada di tanah air, dia dibebankan dengan kestabilan ekonomi dan peningkatan terhadap dunia. Sri Mulyani juga diharapkan bisa mengawal kebijakan pengampunan pajak (Task amnsety) dari presiden.